Mei 01, 2013

TUGAS KELOMPOK KEEMPAT "PERMAINAN TRADISIONAL PATOK LELE"

TUGAS MANDIRI KEEMPAT "PERMAINAN TRADISIONAL"


MATEMATIKA DALAM PERMAINAN GALAH PANJANG

Permainan tradisional yang dimainkan diluar rumah. Permainan ini bukan saja dimainkan oleh anak-anak tetapi juga sebagai pertunjukan di pesta-pesta kebudayaan kadangkala dipertontonkan untuk tamu oleh orang dewasa.
Permainan ini tidak dimainkan secara individu, tetapi dengan dua grup. Terdiri dari kelompok penyerang dan kelompok bertahan. Setiap kelompok memiliki para pemain tidak kurang dari empat orang dan biasanya terdiri dari sepuluh pemain saja.
Salah seorang dari anggota grup itu akan ditunjuk sebagai ketua dan lainnya adalah sebagai anggota. Tugas ketua kelompok adalah sebagai mengawasi setiap penyerang yang masuk dan keluar dari lapangan, yaitu disepanjang garis awal, garis tengah dan garis disekeliling lapangan. Sedangkan anggota hanya menjaga garis melintang di dalam lapangan.
Sebelum permainan dimulai dinilai dilakukan undian dengan koin oleh kedua ketua tim. Siapa yang menang akan menjadi tim penyerang. Penetapan penghitungan bertukar giliran akan ditentukan terlebih dahulu, apakah hanya dengan sentuhan ke badan para pemain atau dengan menangkap para pemain.


A. Lapangan permainan Galah Panjang


Kawasan permainan yang cukup luas diperlukan, baik di atas tanah, kawasan bersimin dan di atas padang. Tidak ada ukuran khas penetapan yang harus diikuti, tetapi diperkirakan antara enam hingga delapan meter lebar dan jarak untuk setiap garis lintang lapangan antara tiga hingga empat meter. Jumlah garis lintang bagi anggota tidak terbatas atau menurut jumlah pemain bagi setiap tim.

Sebagai penanda garis, akan digunakan tepung atau tali jika dimainkan di atas padang. Cat juga dapat digunakan jika lapangan Semen. Tetapi kebanyakan anak-anak akan mebuat garis tersebut di atas tanah.



B. Cara Bermain

  1. Beberapa saat sebelum permainan dimulai, ketua tim penyerang akan menepuk tangan ketua tim bertahan di kotak kepala lapangan. Ini menandakan permainan sudah dimulai dan anggota boleh menyerang, baik secara individu atau beramai-ramai.
  2. Setiap pemain harus melewati semua garis hingga garis belakang sekali dan kembali sampai ke garis depan tanpa dapat disentuh oleh pasukan bertahan. Jika salah seorang dapat disentuh oleh pasukan bertahan maka tim itu dikira mati.
  3. Perubahan posisi akan dilakukan yaitu tim yang bertahan akan jadi pasukan penyerang dan sebaliknya.

C. Peraturan permainan
  • Semua pemain tim penyerang akan dikira mati jika salah seorang dari mereka disentuh oleh para pemain tim bertahan.
  • Pemain tim penyerang tidak boleh mundur kebelakang setelah melewati garis lapangan, ia dikira mati yang akan menyebabkan perubahan posisi di tim.
  • Pasukan penyerang dikira mati jika terdapat pemainnya keluar dari garis lapangan. 
  • Pasukan penyerang dikira menang jika salah seorang dari pemainnya dapat melewati semua garis hingga kembali ke baris permulaan. Satu poin diberikan kepada tim ini dan Permainan akan dijalankan kembali.
Mana-mana pasukan yang dapat mengumpulkan poin tertinggi akan dihitung memenangkan Pertandingan tersebut.


D. Konsep Matematika
Dari konteks permainan galah panjang ini dapat digunakan untuk mempelajari beberapa materi matematika mulai dari peluang untuk siswa kelas 3 SMP. Biasanya pengetosan dilakukan dengan menggunakan koin. Kemudian materi bangunan datar seperti persegi panjang dan persegi untuk siswa-siswa mulai dari Sekolah Dasar. Mereka bisa menghitung keliling,luas dan panjang semua tali yang dibutuhkan untuk membuat lapangan tersebut. Dari gambar siswa juga bisa mempelajari perkalian yaitu banyaknya persegi yang terbentuk dari sebuah persegi panjang. Dan banyak hal lain yang masih bisa dipelajari dari permainan tradisional galah panjang ini. Selain mempelajari matematika siswa juga akan mengenal kebudayaannya sendiri yaitu khasanah budaya melayu.

April 18, 2013

Tugas Kelompok Ketiga "Pemanfaatan Lingkungan Sekitar"

PEMANFAATAN LINGKUNGAN SEKITAR DALAM BELAJAR MATEMATIKA


BAB I
PENDAHULUAN


A. Latar Belakang.
Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang amat penting adalah metode mengajar dan media pengajaran disamping aspek lain. Perkembanagan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upaya-upaya pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses belajar. Para guru dituntut agar mampu menggunakan alat-alat yang dapat disediakan oleh sekolah, dan tidak tertutup kemungkinan bahwa alat-alat tersebut sesuai dengan perkembangan dan tuntutan zaman. Oleh karena itu, guru sekurang-kurangnya dapat menggunakan alat yang murah dan efisien yang meskipun sederhana dan guru harus memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media pengajaran

B. Rumusan Masalah.
Makalah ini berisi penjelasan tentang Lingkungan Sekitar yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran matematika.

C. Tujuan Penulisan.

Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas kelompoki yang diberikan oleh dosen pengampu Workshop Matematika dan bisa menambah pengetahuan bagi mahasiswa.


BAB II
PEMBAHASAN


A.    Pemanfaatan Lidi
Lidi merupakan media pembelajaran matematika yang dapat kita peroleh dari lingkungan sekitar. Lidi dapat kita gunakan sebagai alat bantu hitung pada anak kelas satu dan dua sekolah dasar. Sekarang ini memang banyak bermunculan alat bantu hitung yang modern dan harga yang lumayan terjangkau. Tapi bagaimana dengan guru-guru yang ditempatkan di pedesaaan atau daerah terpencil, yang jauh dari keramaian kota. Mereka tidak perlu khawatir, merea bisa memanfaatkan alam sekitar sebagai media pembelajaran matematika. Mereka tidak memerlukan biaya mahal bahkan tanpa mengeluarkan biaya sekalipun.

Pemanfaatan lidi disini dalam pembelajaran aritmatika yaitu penjumlahan dan pengurangan. Berikut ini akan dijelaskan bagaimana pemanfaatan lidi sebagai media pembelajaran matematika.
1. Bahan Lidi
2. Penggunaan
Pengenalan bilangan pada konsep penjumlahan dan pengurangan.
3. Cara Pembuatan

  • Pilih batang lidi yang besar dan kuat 
  • Bersihkan lidi yang telah kita pilih tadi 
  • Celupkan lidi pada cat dengan warna yang kita inginkan agar menarik. 
  • Keringkan cat pada lidi sampai kering. 
  • Potong batang lidi dengan panjang lidi 10 cm sebanyak 100 batang atau sesuai kebutuhan.
4. Cara Penggunaan
Contoh Soal:
9 + 5 = 14
a. Ambil Sembilan batang lidi
IIIIIIIII
b. Ambil 5 batang lidi lagi.
IIIII
c. Gabungkan lidi-lidi yang diambil tadi
IIIIIIIII + IIIII = IIIIIIIIIIIIII
d. Hitung Jumlah lidi seluruhnya.
IIIIIIIIIIIIIII
21- 9 = 11
a. Ambil 21 batang lidi
IIIIIIIIIIIIIIIIIIIII
b. Karena kurang, maka ambil 9 lidi dari 21 lidi tadi
IIIIIIIIII
c. Hitung lidi yang tesisa setelah pengambilan 9 tadi.
IIIIIIIIIIIII


B. Pemanfaatan Bambu

Bambu bisa kita manfaatkan untuk membuat jarring-jaring bangun ruang seperti balok, kubus, limas dan lain-lain. Meskipun sekarang telah banyak jarring-jaring bangun ruang yang terbuat dari plastik dan dijual dengan berbagai harga. Tapi tidak banyak sekolah yang memiliki, jika pun ada tetapi alat peraganya itu terbatas paling-paling satu set alat perga bangun ruang. Sebagai guru, kita bisa mengajak siswa-siswa kita untuk berkreasi membuat jaring-jaring bangun ruang ini dengan memanfaatkan bamboo. Berikut ini akan dijelaskan bagaimana cara pembuatannya.
1. Bahan dan alat
a. Bambu
b. Paku triplek
c. Tali

2. Tujuan pembuatan
Untuk membuat jaring-jaring bangun ruang seperti balok, kubus, limas dan bangun ruang yang lainnya.

3. Cara Pembuatan
a. Bersihkan bambu yang ingin kita gunakan 
b. Beri warna bambu dengan cat sesuai keinginan kita. 
c. Potong bambu sesuai ukuran jaring-jaring bangun ruang yang ingin kita buat.
d. Perkuat dengan paku tempat terjadinya penyambungan bambu atau titik sudut bangun ruang dan lilit dengan tali.


    Media pembelajaran bangun ruang ini bisa digunakan dalam pembelajaran bangun ruang di SD, SMP, SMA bahkan sampai kuliah. Jika dilihat dari bahan yang digunakan memang murah meriah dan sederhana karena memanfaatkan bahan dari alam dan bisa dibuat oleh tangan kita sendiri walaupun sekarang ini telah banyak media-media pembelajaran bangun ruang yang baik.


BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Banyak sekali manfaat yang terkandung di Alam. Allah menciptakan alam senesta beserta isinya dengan berbagai manfaatnya. Kita sebagai manusia yang berpendidikan bisa menggunakan ilmu yang kita miliki untuk memanfaatkannya.
Begitu juga dengan ilmu matematika, begitu banyak media pembelajaran sebagai alat bantu mengajar matematika yang bisa dimanfaatkan sebagai meis pembelajaran matematika itu sendiri. Mislanya saja, lidi yang kita tahu sebagai alat sapu, tusuk sate dan lain-lain, padahal bisa digunakan sebagai alat bantu menghitung yaitu penjumlahan dan pengurangan. Begitu pula bambu, bisa kita manfaatkan sebagai bahan yang digunakan untuk membuat juring-juring bangun ruang.

B. Saran
Guru hendaklah mampu menggunakan alat-alat yang dapat disediakan oleh sekolah, dan tidak tertutup kemungkinan bahwa alat-alat tersebut sesuai dengan perkembangan dan tuntutan zaman. Selain, guru sekurang-kurangnya dapat menggunakan alat yang murah dan efisien yang meskipun sederhana dan guru harus memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media pengajaran. Oleh karena itulah, bagi calon-calon guru sangat perlu mempelajari media pembelajaran ini yang berguna bagi mereka ketika mengajar kelak.

Maret 15, 2013

TUGAS KELOMPOK YANG KEDUA

TUGAS KELOMPOK YANG PERTAMA

Maret 14, 2013

Permainan Matematika dengan Memanfaatkan Barang Bekas

RUMAH SUSUN


Kegunaan :
Untuk menemukan pola bilangan barisan bilangan dan menentukan suku ke-n barisan
pola bilangan dengan cara bereksplorasi.



Alat dan Bahan :

  1. Kota Susu atau sejenisnya
  2. Kertas Kado / Origami atau sejenisnya
  3. Gunting
  4. Lem Kertas
  5. Kater
  6. Penggaris
  7. Spidol warna jika diperlukan


Langkah-langkah Pembuatan Permainan :
  1. Gunting kotak susu beberapa buah sesuka hatimu berbentuk persegi panjang dengan ukuran 3x 4 cm menjadi seperti lempengan . Misalnya 20 buah lempengan persegi panjang. 
  2. Lapisi lempengan kotak dengan kertas kado atau origami kemudian lem dengan erat. 
  3. Jika memungkinkan tulis tanda POSITIF ( + ) atau NEGATIF (-) pada setiap lempengan untuk menggunakannya pada permainan lain, seperti untuk operasi bilangan bulat.

Langkah-langkah Penggunaan :

a. Siapkan lempengan-lempengan kotak susu yang berbentuk persegipanjang yang sudah dibuat.

b. Susun lempengan-lempengan tersebut menjadi rumah susun 1, rumah susun 2, rumah susun 3, dan seterusnya seperti pada gambar dibawah ini :

c. Dari percobaan yang dilakukan selanjutnya tuliskan banyak lempengan yang membentuk rumah susun tersebut ke dalam tabel berikut :

Rumah Susun ke -n 

Banyak Lempengan

Rumah Susun ke- 1          ………………………… 


Rumah Susun ke- 2          …………………………

Rumah Susun ke- 3         
 …………………………


dst                                              dst

Rumah Susun ke-n            ………………………